oleh : novan suhendra
Jika kita ingin berbisnis dengan menjadi pedagang yang bergerak dalam bidang produk barang, maka salah satu hambatan yang sering kita dengar adalah modal. Ketika kita hanya memiliki modal yang sedikit, namun kita harus membeli barang dengan kuantitas yang besar untuk dijadikan barang display dan juga stok. Hal ini terkadang terpaksa dilakukan dalam rangka meyakinkan orang lain bahwa kita bersungguh-sungguh ingin berbisnis.
Mari kita contohkan seperti ini. Kita ingin membuka warung dengan modal sebesar 2 juta, padahal jika warung kita kita ingin terlihat komplit, maka dibutuhkan barang-barang dengan nilai 20 juta. Lalu darimana uang 18 juta kekurangannya, disini kita seolah dipaksakan untuk mencari kekurangan tersebut, padahal kita belum tahu bagaimana proyeksi dari bisnis tersebut. Alhasil, hal inilah yang kemudian sering menghambat laju keinginan sebagian orang dalam berbisnis.
Saya akan mencoba memberikan solusi yang mungkin terlihat lamban, namun saya sendiri yakin bahwa solusi ini adalah salah satu alternative untuk bisa keluar dari permasalahan dan presepsi diatas.
Yang pertama kali kita harus lakukan adalah jangan bespekulasi atau mengambil resiko dengan membelanjakan uang tersebut semuanya (habis). Tapi cobalah berbelanja sebanyak 400 ribu terlebih dahulu. Hal ini dilakukan dalam rangka melihat kekuatan promosi dan menjual produk kita, hal ini juga dilakukan untuk mencegah kerugian besar apabila barang yang kita jual ternyata tidak laku. Jadi langkah ini sering disebut sebagai langkah pembentukan mental dan juga langkah promosi.
Jika dari modal tersebut ternyata kita berhasil menjual dan juga mendapatkan keuntungan, maka langkah selanjutnya adalah menaikkan modal pembelian. Jika sebelumnya hanya 400 ribu maka selanjutnya naik menjadi 500 ribu, 600 ribu dan seterusnya. Perlu diingat bahwa distributor/produsen akan mempercayai anda jika track record (proses penjualan) anda bagus dan selalu meningkat. Hal ini juga akan membuat distributor akan memberikan kepercayaan kepada anda dengan cara anda boleh mengambil barang terlebih dahulu sedangkan pembayaran bisa dilakukan pada akhir bulan atau sesuai perjanjian. Namun anda perlu berhati-hati karena jika anda banyak mengabil barang tetapi anda lemah dalam penjualan, maka kerugianlah yang akan datang menghampiri dan distributor/produsenpun akan mulai menilai kegagalan anda. Pada langkah ini saya menyebutnya sebagai langkah pembentukan jaringan.
Selanjutnya adalah menarik banyak pembeli. Banyak cara untuk bisa menarik banyak pembeli. Mulai dari iklan di media sampai dengan cara mulut ke mulut, namun disini perlu saya ingatkan bahwa anda butuh mereka. Jadi layanilah mereka dengan sebaik mungkin tanpa harus melihat siapa pembelinya. Hadapi dengan senyuman semua orang yang datang ke tempat kita, mulai dari orang yang hanya menukar uang, menanyakan alamat sampai membeli barang yang kita jual. Saya meyakini bahwa dalam berbisnis, pelayanan lebih utama daripada sekedar mencari keuntungan, karena dari sanalah akan muncul pelanggan-pelanggan baru yang mendapatkan rekomendasi dari orang yang pernah kita layani dengan baik.
Akhirnya tiba pada tahap akhir yaitu menjaga pelanggan agar tetap membeli barang di tempat kita. Disinilah pelanggan merasa diberikan perhatian lebih dan tahap ini adalah tahap yang paling sulit karena sedikit saja kita membuat kesalahan, maka akan fatal akibatnya bagi bisnis kita, dan begitu pula sebaliknya. Banyak cara yang bisa kita gunakan untuk menjaga pelanggan, antara lain memberikan diskon, memberikan hadiah pada saat hari besar (Idul Fitri) atau gratis antar jemput barang. Ketika mereka merasa puas maka mereka tidak segan-segan untuk mengajak orang lain menjadi pelanggan baru kita, sehingga tanpa sadar mereka menjadi bagian dari marketing kita.
Dua tahap yang terakhir adalah tahapan marketing. Tahapan yang tidak hanya mencari pelanggan baru, namun juga mempertahankan pelanggan lama. Tahapan yang tidak hanya mencari keuntungan semata, namun juga mencari celah baru demi kemajuan bisnis yang kita jalankan. Jika anda mempunyai banyak waktu, maka sering-seringlah berinteraksi dengan para pedagang di pasar, karena hal tersebut adalah salah satu cara menemukan ide-ide baru yang fantastis dan “membumi”.