oleh : novan suhendra
Menjadi pengusaha adalah sebuah pilihan yang sulit. Teramat sulit ketika kita berasal dari keluarga yang masuk dalam kategori menengah ke bawah. Entah mengapa hal itu bisa terjadi, namun satu yang pasti, lingkungan yang membentuk pemikiran tentang hal tersebut.
Mari kita lihat sejenak pikiran-pikiran dari sebagian orang tentang berwiraswasta, ada yang menganggap masa depannya gak jelas, gak bergengsi, buat apa sekolah tinggi-tinggi kalau ujung-ujungnya hanya jadi pedagang, enakan jadi orang kantoran, lebih enak lagi jadi PNS. Bisakah kita menentang pendapat tersebut, sulit sekali. Ketika kita memberikan contoh para pengusaha yang sukses, apa jawaban dari mereka. Kemungkinan besar kita semua bisa menebak jawabannya, yaitu karena mereka berasal dari keluarga kaya, karena itu sudah takdir mereka dan alasan-alasan lain yang intinya mereka tidak mendukung kita untuk berwiraswasta. Padahal ketika kita memilih menjadi wiraswastawan, maka kita akan mempunyai waktu yang fleksibel, banyak teman, hidup penuh tantangan dan juga kita bisa menikmati hidup kita karena kitalah yang memegang kunci kesuksesan kita. Ketika kita rajin dan ulet maka insya Allah usaha kita sukses, begitu pula sebaliknya.
Lalu apa enaknya jadi orang kantoran (karyawan), ya jelas enak. Gak ribet mikiran gaji, gak pusing mikirin besok bagaimana cara menjual, kepada siapa kita akan menjual, bagaimana strategi pemasaran. Padahal, ketika pertengahan bulan, mereka sudah kelimpungan juga karena ternyata gaji mereka kurang untuk menutupi kebutuhan keluarga. Jika masih sendiri maka gaji oke, jika sudah berdua dengan istri maka gaji agak mepet, kalau sudah punya anak 1 maka gaji pas-pasan dan jika anaknya sudah lebih dari dua maka gajinya kurang. Padahal besarnya gaji sama. Belum lagi waktu yang digunakan dari pagi sampai petang, dari senin sampai jum’at, bahkan terkadang sabtu dan minggu pun digunakan untuk bekerja.
Lalu apa enaknya jadi PNS, yang ini jauh lebih enak. Jaminan sampai hari tua, masuk gak masuk gaji gak berubah banyak, tunjangan dimana-mana, ada cuti bersama, kerjaannya gak banyak, punya banyak waktu luang. Bisa jadi kenapa sekarang banyak yang berebutan mau masuk PNS, karena mereka akan terjamin sampai mati (mudah-mudahan). Oleh sebab itu sebaiknya sebelum masuk PNS ditanya, masuk PNS mau mengabdi menjadi pelayan masyarakat atau cuma mau cari aman aja. Cari aman, karena diluar sana sulit sekali mencari kerja dan bertahan hidup yang penuh dengan ketidak pastian. Disinilah idealisme akan bertarung melawan realita hidup, dan sayangnya banyak idealisme yang kemudian tergadaikan oleh perut dan ketakutan. Namun jangan lupa, menjadi PNS tidaklah jauh berbeda dengan menjadi karyawan. Yang membedakan hanyalah PNS dibiayai Negara, sedangkan karyawan dibiayai oleh swasta.
Nah, sekarang tinggal anda pilih sendiri, mana yang masuk jadi pilihan anda, yang sesuai dengan kepribadian anda. Ini semua adalah pilihan hidup, sekali memilih maka anda harus terus berjuang untuk mendapatkannya. Jangan takut, dalam setiap pilihan ada banyak kebaikan, tinggal tergantung kita. Dan jangan lupa, apapun hasilnya harus disyukuri karena itu adalah takdir untukmu.